Sabtu, 23 November 2013

AKU DAN KEGILAANKU



GILA

Hidupku penuh peluh, bermandikan cacian di tengah keberadaan, aku adalah symbol dari sebuah konsep hidup yang jujur dan apa adanya , aku ini gila ya aku gila, sering kali kita mendengar konsep gila di tengah kehidupan ini, secara awam kita memahami konsep gila merupakan pola pikir yang tidak rasional dan tidak masuk akal, orang gila secara awam dilihat sebagai manusia yang terganggu akal budinya sehingga tak tertata pola pikir dan kehidupannya, sebagian dari kita mengaasumsikan bayangan sebuah manusia yang memakai baju belel, celana belel, atau bahkan tidak menggunakan sehelai benangpun di tubuhnya dan berjalan atau berlari di pinggir jalan,   lantas apa yang menjadi landasan pikiran atau pola pikirnya sehingga raganya merespon dan mengaplikasikannya ke dalam tindakan di sebuah ruang- ruang sosial seperti jalanan dan lainnya.
dalam teori freud , mengatakan bahwa kepribadian manusia terbagi atas tiga golongan yaitu, 
ID, EGO, SUPEREGO, yaitu:

1.     1.  ID: merupakan konsep dasar pemikiran manusia , yang berbentuk nalurinya sebagai manusia atas dasar segala macam perbuatan dan tindakan yang dia kehendaki

2.    2.   EGO: merupakan cerminan akalbudi yang tampak pada kebanyakan orang normal

3.  3.    SUPEREGO: merupakan tindakan manusia yang terbatas dengan nilai-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat 

Dalam hal ini dapat di tarik kesimpulan freud mengemukakan bahwa manusia dan kepribadiannya seperti bongkahan es yang mengapung di air, dimana posisi yang Nampak es dari permukaan lebih sedikit di banding es yang berada di bawah permukaan air, hal tersebut menganalogikan bahwa kepribadian manusia dan keinginannya yang sifatnya mendasar terkubur di dalam dirinya karena terbatasi oleh system dan norma yang berlaku di masyarakat, jika di tarik sebuah kasus, seorang pemuda yang mempunyai hasrat seks yang tinggi melihat sebuah wanita di pelataran kampus, terbayang nalurinya sebagai manusia dalam konteks ini peran ID yang mendasari pikirannya untuk menyetubuhinya, bermain lantas rasio nya sebagai manusia berdialektika dia mencerna kemudian berfikir hal tersebut tidak mungkin ia lakukan di ruang-runag public maka ketika individu tersebut berfikir akan suatu norma dan system telah membelenggunya maka SUPEREGO nya menahan ID nya yang berkecamuk, hal tersebut menggambarkan kepribadian dan pemikiran manusia akan suatu tindakan dalam kegidupannya , 

Seperti peluru yang tak tertahan oleh dinding kayu, orang gila berbeda menangkap dan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan, laksana peluru, keras, lantang menerjang menerbos batasan batasan system yang ada, peran ID dalam dirinya bermain dominan di dalam kehidupan , naluri dan nurani nya menerjang batas batas hingga tak terbatas, tak peduli akan suatu realita sosial dan norma yang berlaku, kehidupannya berjalan seperti apa yang dia kehendaki, 

Manusia adalah makhluk ambigu, di suatu sisi manusia mempunyai hak otonom akan dirinya dan bebas mengapresiasikan ke dalam kehidupan, manusia bebas akan dirinya dan merdeka mengeksplorasi dirinya tanpa batas, tapi di lain sisi manusia menemukan kebimbangannya di ujung tanduk, ketia masuk ke kehidupan manusia merupakan makhluk yang mempunyai seribu belenggu di kakinya yang menjajah hak nya untuk hidup , hal ini bermain ketika sebuah system dan norma bermain di kehidupan dan masyarakat, sebuah system yang mencabik memekik dan mencekik kebebasan dari sebuah makhluk yang bernama manusia, sehingga timbul pernyataan bahwa tidak ada manusia yang merdeka di dunia ini

Dalam konteks ini  orang gila mempunyai kemerdekaan secara preriogatif dan merdeka secara seutuhnya, karena apa yang dia kerjakan sejalan serasi seperti apa yang dia pikirkan, mereka yang dikatakan gila justru berani bertindak dan berbicara jujur  apa adanya, kata gila juga menggambarkan sebuah symbol kebesaran dan kehebatan bagi mereka yang bertindak di luar manusia pada umumnya, meraka yang berani menyuarakan hati nuraninya, karena pemahaman tentang gila bukan terbatas tentang gangguan kejiwaan semata, meraka yang di anggap gila justru dapat melakukan revolusi besar bahkan memikirkan suatu fenomena yang menakjubkan di luar manusia pada umumnya, gila merupakan konsep manusia dimana manusia berani dan lantang menyuarakan suara-suara hatiinya tanpa takut akan sistem dan norma yang berlaku, karena sejatiya suara-suara hati tak bisa di penjarakan.

Aku ini gila, yaa aku gila, karena orang gila berani bertindak dan berkata jujur apa adanya ……
  

Minggu, 17 November 2013

MANUSIA DAN ALAM

kembali lagi menapaki di rimba asri ini,
sepasang kaki menapaki tanpa alas...
di atas pasir pantai berbui..
di permukaan berbatu cadas yang keras..
di atas tanah merah, bumiku , indonesiaku

aku masih ingin bersamamu, berdiri termangu berdecak kagum..
menatap birunya laut, birunya langit, hijaunya padang ..
atau berbicara nyanyian-nyanyian alam, yang membelai mesra sang angin dan menjadikanny lembut,

kini kerasnya beton dan sibuknya tronton sungguh monoton..
bertanda peradaban manusia
beratus tahun membatasi dirinya dengan alam, sehingga mereka lupa, dari mana mereka berasal

17nov2013

dibunuh karena benar

di ujung lidahmu tersirat jutaan harapan...
tak mempan kau di terjang selongsong senapan...

matamu yang teduh melambangkan ketenangan akan sebuah perlawaanan....

lantang suaramu menerjang batas-batas,
pekikmu menukik menerobos dinding-dinding angkuh kekuasaan dan tirani....

di pundakmu bersemayam jutaan harapan HAM dan keadilan..

walau diracun diudra, semangatmu tegak menerobos angkasa..

pergilah dengan tenang, satu hilang seribu terbilanng...

dibunuh karena benar
-munir-